Hai kamu si calon HR masa depan! Pasti, banyak kan diantara SVB Gengs disini yang memiliki minat untuk berkarir sebagai HR? Bidang HR ini memang tergolong sebagai bidang yang menarik, dan pastinya akan selalu dibutuhkan dalam suatu organisasi/perusahaan. Karena, selama manusia diperlukan sebagai tenaga kerja, maka selalu dibutuhkan sistem yang dapat mengatur keberlangsungannya.
Namun, kamu perlu tahu, bahwa setiap pekerjaan akan terus berkembang tanggung jawabnya mengikuti perkembangan zaman. Dunia HR pun tidak terlepas dari kondisi ini. Maka dari itu, area – area yang familiar terdengar di dunia HR seperti Talent Acquisition, Learning & Development, Compensation & Benefit, Industrial Relations, dan lain – lainnya bisa jadi akan memiliki perubahan serta penambahan tanggung jawab untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang senantiasa berubah ini. Berikut kumpulan tren pekerjaan yang dapat mempengaruhi pekerjaan di bidang HR!
Tren kerja satu ini pada awalnya merupakan dampak dari situasi pandemi COVID-19. Meski pada awalnya dianggap merugikan, sistem pengaturan kerja ini ternyata menjadi semakin banyak diminati oleh karyawan. Satu survey yang dilakukan oleh Microsoft Work Trend Index 2021 bahkan menemukan bahwa sebesar 73% pekerja yang terlibat didalam survey ingin tetap bekerja secara remote bahkan apabila pandemic telah usai. Adanya tuntutan dari para karyawan tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang jadi memberlakukan sistem WFH/WFA ini secara berkepanjangan, bahkan permanen!
Maka dari itu, pihak HR masa depan harus mempertimbangkan strategi, aturan dan teknologi apa yang akan digunakan dalam mengelola karyawan. Karena, apabila tidak dikelola dengan baik, WFH/WFA ini bisa menjadi bumerang tersendiri bagi perusahaan. Kasus – kasus seperti gejala prokrastinasi, burnout, kesepian, dan miskomunikasi antar pihak sangat mungkin muncul pada situasi WFH/WFA. Selain itu, dibutuhkan sistem khusus pada area rekrutmen dan training supaya aktivitasnya tetap bisa berjalan dengan baik meski dijalankan secara luring. Proses pengelolaan karyawan jenis baru ini tentunya membutuhkan pengetahuan dan set kemampuan kerja yang berbeda dengan apa yang selama ini sudah banyak dilakukan.
Kesehatan dan kesejahteraan mental (health and wellbeing) telah menjadi satu aspek yang diperhatikan oleh perusahaan, terutama setelah masa pandemi COVID-19. Perusahaan sudah makin menyadari bahwa kondisi fisik dan mental memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap performa karyawan. Perusahaan pun menjadi semakin paham bahwa kehidupan bekerja juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mental tersebut. Maka dari itu, penyediaan fasilitas, penetapan kebijakan dan sistem remunerasi yang dilakukan oleh HR haruslah mempertimbangkan aspek kesehatan dan kesejahteraan mental karyawan, supaya para karyawan tetap dapat memiliki performa yang bagus, baik saat bekerja secara daring maupun luring.
Photo by Alex Knight on Unsplash
Di era digital yang mengutamakan efisiensi dan kecepatan plus munculnya pandemi COVID-19, implementasi teknologi dalam dunia HR sudah menjadi kebutuhan. Pekerjaan yang sifatnya administratif seperti urusan absensi serta penggajian karyawan kini dapat dilakukan secara tepat dan akurat melalui software yang tersedia. Data – data karyawan pun tidak semuanya perlu disimpan dalam bentuk cetak, karena perusahaan dapat memanfaatkan ruang penyimpanan digital. Proses yang berkaitan dengan manusia secara langsung seperti rekrutmen, onboarding, hingga training pun semua bisa difasilitasi secara online. Artificial intelligence pun mulai banyak dikembangkan guna memfasilitasi kebutuhan pengelolaan karyawan.
Maka dari itu, dengan beragam kebutuhan dan penyedia jasa yang ada, pihak HR masa depan harus dapat memilih sistem teknologi terbaik untuk menunjang proses pengelolaan yang ada, terutama yang sifatnya administratif dan berkaitan dengan data. Selain itu, akan ada perubahan tanggung jawab dan set kemampuan dari berbagai posisi HR karena implementasi teknologi ini. Sebagai contoh, dulu staff yang menyelenggarakan training mungkin perlu memiliki kemampuan berbicara secara langsung yang baik. Sekarang, selain kemampuan berbicara yang baik, staff tersebut harus mampu mengoperasikan teknologi yang digunakan dalam menjalankan training.
Berkenaan dengan implementasi teknologi, terutama di ruang digital, isu keamanan siber (cybersecurity) dari perusahaan juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh pihak HR. Meski pihak HR biasanya bukan menjadi pihak utama yang bertanggung jawab akan aspek pengelolaan cyber risk ini, HR juga harus terlibat, karena HR bertanggung jawab terhadap pengelolaan data karyawan dan pengelolaan kerja karyawan secara daring. Menurut Warszona (n.d), terdapat beberapa aspek HR yang bersinggungan dengan cybersecurity yaitu :
Menentukan SOP pengaksesan data, menentukan tingkat kerahasiaan data hingga menentukan pihak – pihak yang boleh mengakses data sensitif dari karyawan (seperti data terkait gaji, tanggal kontrak, dan lain – lain) merupakan tugas dari pihak HR.
Menentukan data apa saja yang boleh dan dapat bermanfaat bagi perusahaan apabila diketahui oleh masyarakat juga merupakan tanggung jawab dari pihak HR, karena ini akan memiliki kaitan dengan konsep employer branding. Apabila tidak dilakukan secara seksama, proses ini bisa jadi merugikan perusahaan, terutama apabila data tersebut ternyata berpotensi untuk melanggar hukum dan menurunkan reputasi perusahaan. Media yang digunakan untuk menyebarkan data ini pun perlu dipertimbangkan secara baik.
Dengan banyaknya ancaman terhadap privasi individu, sudah menjadi tugas HR untuk memfasilitasi karyawannya agar bisa melindungi dirinya. Pihak HR dapat menyediakan training yang berkaitan dengan cybersecurity. Contoh, training untuk mengenali phishing dan penjagaan kata sandi pribadi.
Aspek – aspek tersebut memiliki kaitan dengan cybersecurity karena apabila pengelolaannya dibantu oleh sistem digital, maka resiko kebocoran data dan dimanfaatkannya data tersebut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab akan sangat tinggi. Maka dari itu, pihak HR masa depan harus bisa berkolaborasi baik dengan pihak yang bertanggung jawab dalam proses manajemen cyber risk.
Meski belum banyak terdengar gaungnya, mulai banyak HR dari perusahaan – perusahaan global yang sudah mengimplementasikan People Analytics/HR Analytics. HR Analytics/People Analytics merupakan sebuah bidang yang berkaitan dengan pengumpulan dan pengaplikasian data terkait sumber daya manusia untuk keperluan bisnis. Pada HR, data dari karyawan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan seperti metode rekrutmen mana yang paling baik untuk digunakan, seperti apa perbedaan kemampuan antar karyawan, metode pengembangan karyawan mana yang paling sesuai, mengetahui kebutuhan tenaga kerja saat ini, dan lain – lain. Dan tentunya, solusi yang didapatkan dari penggunaan data karyawan ini bisa menjadi lebih tepat sasaran dan unik bagi setiap perusahaan.
Maka dari itu, pihak HR masa depan akan dituntut untuk memiliki pemahaman yang baik terkait data karyawan. Selain itu, kemampuan seperti pengambilan, analisa, implementasi hingga penyimpanan data karyawan merupakan hal yang krusial dalam bidang HR Analytics.
Gimana nih, SVB Gengs? Setelah baca artikel di atas, menurut kamu tren mana yang paling menarik untuk kamu dalami? Tentu, untuk menjadi pihak yang menangani hal – hal tersebut, kamu harus belajar dulu tentang ilmu dasarnya.
Buat kamu yang ingin belajar semuanya tentang HR, join SVB Academy yuk! SVB Academy merupakan program kelas inisiatif dari Stevland Bridge Consultant untuk membantu siapa saja belajar tentang dunia HR. Kamu bisa belajar tentang dasar – dasar HR secara keseluruhan melalui program HR Fundamental. Nggak cuma ilmu HR dasar aja lho, karena buat kamu yang ingin belajar tentang HR Analytics (People Analytics), SVB Academy punya kelas HR Master Class yang khusus membahas tentang HR Analytics! Kamu akan bertemu dengan Ilvan, yang merupakan seorang HRBP & Global People Analytics Expert di Perusahaan Consumer Goods Multinasional, sebagai fasilitator kamu. Keren banget kan? Maka dari itu, pada kelas ini, materi yang beliau bawakan akan padat dengan contoh kasus nyata dari perusahaan – perusahaan besar. Beliau juga akan membimbing kamu dalam sesi praktek dan konsultasi HR Analytics nanti.
Buat yang udah penasaran, langsung aja daftar kelas HR Master Class! Kamu bisa langsung kontak kami melalui Instagram @svb.academy atau Whatsapp di +62877-3420-8830. Atau, kamu langsung klik bit.ly/SVBHRANALYTICS untuk lihat dan daftar kelasnya ya. Plus, tambahkan kode voucher ‘belajarhranalytics’ untuk dapatkan diskon 10% ya. Jadi, see you on class, SVB Gengs!
Daftar Pustaka
Asanify. (2022). Future of HR 2030: What You Need to Know Today. Asanify. https://asanify.com/blog/human-resources/future-of-hr-2025-2030/#:%7E:text=Remote%20work%20practices,to%20increase%20productivity%20and%20engagement.
IMPACT Group. (2022, June 8). 6 HR Trends We Expect in the Next 5 Years. IMPACT Group. https://impactgrouphr.com/businesspost/hr-trends/
Microsoft. (2021). The Next Great Disruption Is Hybrid Work—Are We Ready? https://www.microsoft.com/en-us/worklab/work-trend-index/hybrid-work
Schooley, S. (2022). 10 Ways Human Resources Will Change in 2022. Business News Daily. https://www.businessnewsdaily.com/9383-future-of-hr.html
Team, G. (2017, March 24). 10 trends that will shape the future of human resources. Gamelearn: Game-Based Learning Courses for Soft Skills Training. https://www.game-learn.com/en/resources/blog/10-trends-that-will-shape-the-future-of-human-resources/
Warszona, B. (n.d.). HR’s Increasingly Important Role in Cyber Risk Management. Oliver Wyman. https://www.marshmclennan.com/insights/publications/2020/july/hr-s-increasingly-important-role-in-cyber-risk-management.html