Ketahui Peraturan Pembagian THR untuk Karyawan! 

Hai SVB Gengs! Tidak terasa ya, kita sudah semakin dekat dengan Hari Raya Idul Fitri di tahun 2023. Selain identik dengan baju baru dan kue kering, tentu peringatan hari raya di Indonesia juga identik dengan THR. Apakah kamu tahu, apa itu THR? 

Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pendapatan non upah yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada Pekerja/Buruh atau keluarganya menjelang Hari Raya Keagamaan. THR diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Biasanya, pemberian THR ini dilakukan menjelang hari raya agama mayoritas yang dianut di Indonesia, yaitu Idul Fitri. Namun, ada juga perusahaan yang menyesuaikan pemberian THR dengan agama yang dianut oleh karyawan yang bersangkutan. Nah, pihak yang mengatur distribusi THR ini adalah bagian Human Resource dan Finance (Keuangan) dari suatu perusahaan. Untuk itu, kamu si calon HR masa depan wajib tahu juga ya, seluk – beluk terkait THR! 

Illustration by Edi Wahyono from Detik 

Di Indonesia, THR merupakan isu yang digagas oleh Pak Soekiman Wirjosandjojo (Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Indonesia yang ke-6) pada tahun 1951. Pada awalnya, THR ini diberikan pada tiap akhir bulan Ramadhan dengan tujuan untuk menyejahterakan para karyawan dalam golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja. Namun, usulan tersebut segera mendapat tantangan dan masukan dari berbagai pihak. Hingga sekarang, seluruh pekerja di Indonesia, terlepas dari latar belakang perusahaan, berhak untuk menerima THR sesuai aturan yang berlaku menjelang hari raya keagamaan.   

Pada saat ini, pemberian THR karyawan secara resmi diatur dalam Peraturan Pemerintah  Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016. Peraturan ini juga mencakup beberapa penjelasan, termasuk kriteria karyawan yang berhak menerima THR keagamaan. 

 Kriteria Karyawan yang Berhak Menerima THR: 

1. Karyawan yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih 

2. Karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT/tetap) atau pekerja kerja waktu tertentu (PKWT/kontrak)

Hal ini berarti, seluruh seluruh karyawan yang memenuhi syarat masa kerja minimal satu bulan tanpa putus, terlepas dari statusnya, berhak menerima THR, seperti karyawan tetap, karyawan kontrak, pekerja harian, honorer, karyawan alih daya (outsourcing) dan asisten rumah tangga. 

Photo by Christian Dubovan on Unsplash 

Kemudian, berdasarkan aturan tersebut, dapat dikatakan bahwa besaran THR yang diberikan kepada karyawan akan bergantung dengan kondisi masa kerjanya.  

Besaran THR yang diberikan diatur dalam ketetapan sebagai berikut: 

1. Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah 

2. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan masa kerja dengan perhitungan  masa kerja dibagi 12 dan dikalikan dengan 1 (satu) bulan upah

Lebih jelasnya untuk poin b, pemberian THR dengan mekanisme bulanan dapat disebut sebagai THR prorata (proporsional). THR prorata adalah jumlah THR yang dihitung dari jumlah bulan efektif karyawan bekerja dalam setahun.  

Contoh Perhitungan THR Prorata:

Bondan adalah karyawan baru yang telah bekerja selama 3 bulan sebelum menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setiap bulannya, Bondan menerima gaji bersih sebesar Rp7.000.000. Maka jumlah THR yang diterima Aidil adalah : 

3 bulan dibagi 12 bulan dikalikan dengan Rp7.000.000 = Rp1.750.000

Jadi, gimana nih SVB Gengs? kamu pasti udah lebih ngerti kan tentang apa itu THR? Nah Kalau tahun ini, kamu udah nerima THR dari perusahaan? atau kebagian ‘THR’ dari saudara – saudara yang udah kerja nih?   

Nah, buat kamu yang ingin belajar lebih banyak belajar tentang dunia HR, yuk gabung di Kelas HR Fundamental! Karena di kelas ini kamu bisa langsung belajar tentang THR dan  aspek lain dari Compensation & Benefit di perusahaan. Gak cuma Compensation & Benefit, kamu bisa juga belajar mulai dari Talent Acquisitions hingga Human Resource Business Partner lhoo.  

Salah satu contoh alumni yang terbantu dari kelas HR Fundamental adalah kak Dwiki! Dengan mengikuti kelas HR Fundamental, kak Dwiki berhasil meningkatkan nkill dan kompetensinya di bidang Human Resource, hingga yang awalnya jobseeker, sekarang berhasil bekerja sebagai HR Generalist di sebuah perusahaan Malaysia. Apalagi Kelas HR Fundamental ada sesi konsultasi HR Expertnya, jadi bisa tanya beberapa hal terkait karir HR! Kalau kepo dengan profile HR Expert yang jadi fasilitator, bisa cek di Profile Professional Facilitator ya! 

Mau merasakan seperti Kak Dwiki dan segera mendapatkan pekerjaan HR? Yuk, gabung di kelas HR Fundamental Package sekarang! Jangan sampai kehabisan diskon dari Rp1.125.000 menjadi Rp499.000! Sisa 2 kuota lagi nih diskonnya gengs! 

Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat seluruh program yang ada dan  langsung daftar ya. Jadi, see you on class, SVB Gengs!