Hai SVB Gengs! Siapa disini yang sempat melihat cuitan viral tentang kelakuan para ‘HRD’ yang dianggap tidak memiliki empati? Cuitan yang tentang ‘kejamnya’ oknum HRD yang merendahkan alasan cuti karyawan dan tidak memberikan izin cuti untuk keperluan darurat mendapat tanggapan yang ramai di media sosial.
Satu hal yang menarik dari tanggapan netizen adalah, terdapat beberapa netizen yang berkomentar bahwa sebaiknya, praktisi HR sebaiknya berasal dari jurusan psikologi saja, karena kuliahnya memang berfokus dalam mempelajari manusia sehingga dianggap lebih mampu ‘memanusiakan’ manusia dan memiliki empati lebih dalam dunia pekerjaan. Emang, bener begitu ya? Yuk kita bahas bersama!
Photo by Alicia Christin Gerald on Unsplash
Psikologi merupakan satu cabang ilmu yang berfokus untuk mempelajari perilaku dan proses mental manusia. Supaya mendapatkan pemahaman yang valid dan reliabel terhadap suatu individu/kelompok manusia, individu yang mempelajari psikologi akan menggunakan metode dan prosedur ilmiah yang terstandar dalam prosesnya. Melalui berbagai mata kuliah dan sistem pembelajaran yang ada didalamnya, jurusan psikologi dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan interpersonal yang kuat, seperti kemampuan komunikasi, empati, dan pemahaman yang mendalam tentang beragam latar belakang dan karakter manusia.
Tentunya, ilmu – ilmu tersebut akan sangat relevan dengan pekerjaan HR. Karena, HR bertanggungjawab dalam mengelola SDM suatu perusahaan, sehingga penting bagi mereka untuk dapat berkomunikasi, memahami dan mengelola hubungan baik antara karyawan. Kemudian, penggunaan tes psikologis dan penyusunan perancangan alat penilaian individu juga dapat bermanfaat dalam proses rekrutmen-seleksi dan penilaian kinerja karyawan. Untuk itu, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kuliah di jurusan psikologi dapat menyediakan landasan teoritis dan keterampilan praktis yang relevan untuk pekerjaan di bidang Sumber Daya Manusia.
Namun, penting untuk diingat bahwa apabila ingin menjadi seorang profesional di dunia HR, seorang individu tidak harus memiliki latar belakang psikologi. Karena, dunia HR memiliki banyak area pekerjaan. Area pekerjaan yang berkaitan dengan manajemen operasional, hukum ketenagakerjaan, dan berbagai aspek SDM lainnya yang mungkin belum dipelajari secara mendalam oleh individu dengan latar belakang psikologi. Sehingga, praktisi HR sebenarnya bisa berasal dari berbagai disiplin ilmu dan akan sangat bergantung pada kebutuhan organisasi pada saat itu. Kalau kamu penasaran, ada juga beberapa jurusan selain psikologi yang relevan dengan pekerjaan HR.
Photo by Pang Yuhao on Unsplash
Jurusan manajemen merupakan satu bidang ilmu yang relevan dengan pekerjaan HR. Karena, biasanya jurusan manajemen memiliki konsentrasi/peminatan khusus untuk bidang SDM, yang akan mempelajari aspek – aspek manajemen yang berkaitan dengan SDM rekrutmen, pelatihan, pengembangan, kompensasi, dan manajemen kinerja.
Meski identik dengan sejumlah profesi lain seperti hakim, pengacara, hingga notaris, biasanya jurusan hukum juga akan memiliki konsentrasi/peminatan khusus pada hukum dan peraturan terkait ketenagakerjaan. Tentunya, pemahaman pada bidang ini dapat sangat berguna dalam pengelolaan karyawan, khususnya di area legal dan hubungan industrial.
Saat ini, pekerjaan di bidang HR banyak yang semakin berkembang mengikuti perkembangan teknologi digital yang semakin masif. Untuk itu, seorang HR yang memiliki latar belakang teknologi informasi dapat sangat membantu dalam mengintegrasikan sistem manajemen SDM dengan perangkat lunak, sehingga pengelolaan data karyawan dan proses HR dapat berjalan secara lebih efisien.
Eits tenang! Meskipun kamu tidak berasal dari jurusan – jurusan tersebut, terlepas dari latar belakang pendidikan, keterampilan, pengalaman, dan sertifikasi yang relevan juga penting kok supaya kamu bisa berkarir sebagai praktisi HR. Jadi, teruslah kembangkan keterampilan dan perkaya pengalaman kamu ya SVB Gengs!
Photo by Toa Heftiba on Unsplash
Kemudian, kembali dengan topik HR seharusnya bisa lebih emiliki empati, Mindy sepakat bahwa seorang HR sebaiknya memiliki kemampuan empati yang baik supaya dapat membangun hubungan yang baik dan menjaga kesejahteraan karyawan. Namun, kamu perlu tahu bahwa sebenarnya empati bukanlah kemampuan yang hanya bisa dimiliki oleh lulusan dari jurusan psikologi. Kemampuan berempati merupakan hal yang bisa dilatih dan diasah melalui kesadaran diri, pelatihan tertentu, dan penerapan sikap empati secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari – hari.
Intinya, HR adalah ilmu yang bisa dipelajari siapapun loh! Bahkan, banyak HR Professional di SVB Academy yang berasal dari jurusan teknik dan akuntansi. Gimana, gak nyambung banget kan? Tapi buktinya mereka semua bisa jadi HR Professional!
Nah, kalau kamu belum punya ilmu dasar maupun pengalaman HR kamu gak perlu khawatir! Kamu bisa belajar 5 area HR sekaligus di Kelas HR Fundamental Package! Disini kamu akan belajar Talent Acquisitions, Learning & Development, Compensation & Benefit, Industrial Relations, HR Business Partner secara teori dan praktik dengan bimbingan HR Expert! Apalagi di kelas ini kamu bisa konsultasi HR Expert, jadi segala hal yang mau ditanyakan, bisa langsung ditanyakan! Selain itu, kamu juga bisa akses video dan modul selamanya. Jangan takut biayanya terlalu mahal! Karena saat ini ada diskon dari Rp1.125.000 menjadi Rp499.000 loh! Terbatas, hanya untuk 2 peserta aja! Jadi, tunggu apalagi? Yuk langsung cus daftar HR Fundamental Package! Sebelum kembali ke harga Rp1.125.000!
Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat semua program yang ada. Yuk, daftar sekarang! See you on the class, SVB Gengs!