Hai SVB Gengs! Siapa disini yang merupakan seorang job seeker atau sedang mencari loker? Semangat ya, kamu pasti bisa kok mendapatkan pekerjaan impianmu!
Dalam mencari pekerjaan, kamu harus ingat untuk selalu berhati – hati ya! Karena, tidak semua lowongan pekerjaan yang diposting di situs pencarian itu benar adanya lho. Hingga saat ini, masih banyak lowongan pekerjaan palsu dan penipuan berkedok rekrutmen yang bertebaran di mana – mana. The Better Business Bureau pada SHRM (2019) bahkan menyatakan bahwa pada 10 bulan pertama di tahun 2018, terdapat 3000 recruitment scam yang ditemukan merugikan banyak orang hingga jutaan dollar lho! Ini jelas berbahaya terutama bagi para freshgraduate dan job seeker yang masih awam dengan dunia tenaga kerja. Untuk itu, selain proaktif dalam mengejar posisi impian, kamu juga harus bersikap hati – hati ya dalam mengirimkan lamaran pekerjaan.
Satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga diri dari hal yang tidak diinginkan adalah mempelajari perbedaan lowongan pekerjaan palsu dengan yang asli.
Photo by Sarah B on Unsplash
Seringkali kita temui informasi loker yang mengatasnamakan banyak perusahaan ternama. Namun, tidak semua informasi tersebut valid keberadaannya, apalagi apabila informasi tersebut diunggah pada website yang tidak resmi. Untuk itu, kamu harus selalu memastikan bahwa informasi lowongan pekerjaan yang kamu dapat berasal dari akun atau website perusahaan yang resmi dan terpercaya sebelum melamar pekerjaan. Apabila kamu menemukan lowongan pekerjaan di perusahaan A, namun pada website resmi perusahaan A tidak ada pembukaan lowongan apapun, maka besar kemungkinan bahwa informasi lowongan yang kamu terima adalah informasi lowongan kerja palsu!
Biasanya, perusahaan akan menggunakan domain e-mail resmi yang berbayar untuk menghubungi kandidat. Jadi, seandainya kamu mendapatkan tawaran pekerjaan oleh perusahaan besar, tapi domain e-mailnya masih domain e-mail pribadi (ex : @gmail.com, @yahoo.com, @icloud.com, dan lain – lain), kamu perlu waspada ya!
Salah satu modus penipuan rekrutmen yang juga seringkali ditemui adalah modus dimana penipu akan meminta calon kandidat untuk mengikuti tahapan seleksi diluar kota. Untuk itu, sang calon kandidat akan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang transportasi kepada jasa travel dan uang tersebut akan diganti saat kandidat sudah tiba di kota tujuan. Modus sejenis ini tentu meresahkan ya, karena kita tidak hanya akan rugi waktu, namun rugi biaya juga. Maka dari itu, banyak perusahaan yang menyikapi keberadaan modus tertentu dengan mencantumkan penjelasan bahwa mereka tidak pernah bekerja sama dengan biro perjalanan/travel mana pun, dan sudah menjadi tugas kita untuk memastikan hal tersebut sebelum melamar pekerjaan.
Modus phising merupakan sebuah modus kejahatan digital yang sedang marak akhir – akhir ini. Modus ini menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks. Data sensitif tersebut biasa didapatkan dari korban yang mengeklik tautan dari orang yang tidak dikenal. Ternyata, modus satu ini juga banyak berkeliaran menipu para pelamar kerja lho! Memang, ada beberapa lowongan pekerjaan dan tim HR yang akan meminta kandidat untuk melengkapi data pribadi melalui formulir online. Untuk itu, sebelum kamu klik tautan formulir yang diberikan, kam harus memastikan terlebih dahulu bahwa tautan tersebut dikirim oleh pihak resmi perusahaan guna meminimalisir. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa permintaan yang ada pada formulir tersebut bukan data pribadi yang terlalu sensitif seperti foto selfie kita dengan ktp atau nomor rekening dan sebagainya, karena bisa digunakan untuk keuntungan pribadi si penipu.
Photo by Alexander Mils on Unsplash
Meski bekerja tujuannya memang demi mendapatkan uang, jangan sampai kamu tergiur dengan tawaran pekerjaan yang menawarkan gaji yang tidak realistis, terutama untuk posisi staff. Karena, ini merupakan salah satu ciri dari lowongan kerja palsu. Pada kondisi ini, rekruter palsu akan langsung menawarkan gaji tinggi meskipun lowongan pekerjaan yang dibuka hanya ditujukan untuk rekrutmen staf biasa. Selain tidak masuk akal, praktek ini juga tidak wajar untuk dilakukan karena biasanya, penawaran gaji akan diberikan oleh HRD setelah kamu lolos tahap seleksi selanjutnya.
Gimana SVB Gengs? Sekarang, kamu sudah lebih paham kan tentang ciri – ciri loker palsu yang wajib kamu hindari? Jangan sampai kamu melamar dan mengirimkan CV kamu kepada loker – loker ini ya. Karena, ada banyak informasi pribadi dalam CV yang sebaiknya tidak disebarkan ke sembarang orang, seperti domisili dan kontak pribadi.
Ngomong – ngomong soal CV, apakah kamu sudah bisa membuat CV yang bagus dan menarik bagi HR? Sudah tahu belum, apa saja yang perlu dan tidak perlu dimasukkan kedalam CV? Jika belum tahu, yuk segera gabung di kelas CV & Interview supaya CV kamu bisa menjadi CV Professional sekaligus bisa latihan interview!
Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat seluruh program yang ada dan langsung daftar ya. Jadi, see you on class, SVB Gengs!
Referensi :
Porter, K. (2019, August 16). Recruiting Scams Are on the Rise. SHRM. https://www.shrm.org/resourcesandtools/hr-topics/talent-acquisition/pages/recruiting-scams-are-on-the-rise.aspx#:~:text=Online%20recruiting%20scams%20have%20re-emerged%20to%20prey%20on,scams%20in%20the%20first%2010%20months%20of%202018.