Hai, SVB Gengs! Baru – baru ini ada kasus viral, seorang dokter dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) diduga bunuh diri. Kejadian ini masih diinvestigasi tapi banyak spekulasi yang beredar kalau penyebabnya gara – gara perundungan dan beban kerja.
Di dunia kerja, banyaknya tuntutan pekerjaan, tekanan buat mencapai target, belum lagi masalah personal, karyawan jadi makin rentan stress dan mengalami masalah kesehatan mental. Sebagai HR, kita punya peran yang penting banget buat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan! Cek this article out yaa biar makin paham.
Kenapa Kesehatan Mental Jadi Isu Penting di Tempat Kerja
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2017, ditemukan 60,6 persen pekerja industri kecil dan 57,6 persen di industri menengah mengalami depresi dan insomnia. Lebih lanjut di tahun 2018 hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional menunjukkan 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental, lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta orang mengalami depresi. Hasil Riskesdas 2018 juga nunjukin tingkat prevelansi depresi di berbagai kalangan pekerja, antara lain :
Sementara itu, tingkat prevalensi gangguan mental emosional diantaranya:
Dari data diatas menggambarkan masalah kesehatan mental di tempat kerja di Indonesia jadi isu yang kritis. Perusahaan enggak bisa abai karena berdampak langsung pada kepuasan kerja, produktivitas, dan tingkat retensi. Karyawan yang punya masalah mental cenderung memperlihatkan penurunan kinerja, peningkatan ketidakhadiran, dan punya risiko lebih besar berhenti bekerja.
Banyak faktor lingkungan kerja yang berpotensi mempengaruhi mental karyawan seperti, komunikasi, peran, dan ekpektasi yang enggak jelas, hubungan pertemanan toksik, kurangnya dukungan leader, jadwal kerja yang panjang, dan tuntutan pekerjaan yang gak realistis, enggak heran kalau pekerja jadi stress, depresi dan kelelahan. Lingkungan kerja yang enggak mendukung kesehatan mental ini bisa menciptakan budaya kerja negatif dan merusak reputasi perusahaan loh!
Salah satu insiden tragis kayak dokter PPDS yang bunuh diri ini, menekankan betapa pentingnya perhatian serius buat kesehatan mental di semua industri. HR setiap perusahaan harus ngambil langkah proaktif memastikan kesehatan mental karyawan jadi prioritas utama.
Picture by Randy Tarampi on Unsplash
Gimana HR dan Manajer Bisa Ngenalin Tanda-Tanda Masalah Mental Karyawan?
Satu langkah awal yang bisa dilakukan oleh HR dan manajer adalah ngenalin tanda-tanda awal masalah kesehatan mental. Gejala-gejala ini enggak selalu jelas, tapi ada tanda-tanda umum yang perlu diwaspadai. Nah SVB Gengs, perlu perhatikan indikator dibawah ini ya buat menyadarinya, antara lain:
Buat mengenali tanda-tanda ini, HR dan manajer perlu berkomunikasi secara rutin dengan karyawan, memberikan perhatian pada perubahan perilaku, dan menciptakan lingkungan supaya karyawan merasa aman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.
Picture by Amy Hirschi on Unsplash
Apa Aja Strategi/Program Agar Dapat Menjaga Kesehatan Mental Karyawan?
HR harus mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga kesehatan mental karyawan. Beberapa strategi dan program yang bisa diterapin, diantaranya:
HR dapat membangun budaya dengan membahas peran para pemimpin dan mendorong mereka buat melakukan percakapan terbuka dan jujur dengan karyawan tentang kesehatan mental, serta memastikan karyawan merasa nyaman untuk bercerita soal kekhawatiran mereka tanpa takut dihakimi atau menerima dampak negatif.
2. Berinvestasi di Pelatihan Kesehatan Mental
Semakin banyaknya karyawan yang menghadapi masalah kesehatan mental, penting banget menghilangkan mitos, mengurangi stigma, dan membangun keterampilan yang diperlukan karyawan untuk mengelola kesehatan mental. HR dapat menyelenggarakan sesi pelatihan internal, mengundang external trainer, atau mengadakan program pelatihan online.
3. Employee Assistance Programs (EAPs)
Menyediakan program untuk mendukung psikologis karyawan yang membutuhkan agar mereka dapat mengatasi stres kerja, masalah personal, dan tantangan kesehatan mental lainnya. HR dapat bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan mental atau perusahaan asuransi untuk melakukan konseling atau terapi.
4. Memodifikasi Kebijakan/Peraturan Perusahaan
HR lebih fleksibel dalam memperbarui kebijakan/peraturan sebagai bentuk support kesehatan mental supaya bisa mengurangi stres pada karyawan. Memberikan fleksibilitas jam kerja atau opsi untuk bekerja dari rumah bisa membantu karyawan menyeimbangkan kehidupan kerja dan personal mereka.
5. Program Kesehatan dan Kesejahteraan
Mengintegrasikan program-program kesehatan fisik seperti olahraga, yoga, atau meditasi di tempat kerja dapat membantu meningkatkan kesehatan mental karyawan.
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut Rutin
HR melakukan survei kesehatan mental secara berkala untuk mengukur/memantau tingkat stres karyawan dan efektivitas program-program yang sudah dijalankan. Berdasarkan hasil survei, program-program ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang terus berkembang.
Kesehatan mental karyawan adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan perhatian dan tindakan proaktif dari HR dan manajemen perusahaan. Buat memastikan kesehatan mental karyawan tetap terjaga, diperlukan HR yang kompeten dan peka terhadap kebutuhan karyawan.
Naah ikut kelas Exclusive HR Bootcamp adalah jalan ninjanya! Kamu bakal punya ilmu, keterampilan dan kompetensi di bidang HR biar jadi kandidat terbaik! Materi – materi yang diajarkan lengkap mencangkup talent acquisitions, learning & development, compensation & benefit, industrial relations, dan HR Business Partnerring.
Beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapatkan yaitu sertifikat buat nambah nilai pas seleksi lamaran kerja dan perluang networking sama fasilitator professional HR yang berpengalaman! Metode belajar di program ini berupa kelas online interaktif, kamu bisa belajar dari mana aja dengan waktu yang fleksibel, ada studi kasus penerapan teori, dan pedampingan dari fasilitator selama proses belajar.
Gerceeep ayoook daftar di website, sekarang lagi diskon! Pas daftar, kamu sign up dan log in terlebih dahulu yaa. Masih ragu? Feel free buat tanya – tanya kita di Whatsapp atau DM Instagram. See you soon, SVB Gengs!
Referensi
Aimhasjim (March 13, 2023). Kajian Vol. 1: Menilik Isu dan Urgensi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia. microdashboard.feb.ugm.ac.id. https://microdashboard.feb.ugm.ac.id/kajian-vol-1-menilik-isu-dan-urgensi-kesehatan-mental-pekerja-indonesia/
Krol and Greenwoord (August 7, 2020). 8 Ways Managers Can Support Employees’ Mental Health. Hbr.org. https://hbr.org/2020/08/8-ways-managers-can-support-employees-mental-health
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018. (2019). Diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tim Redaksi BBC (August 17, 2024) Dokter PPDS Undip diduga bunuh diri karena perundungan dan beban kerja yang berat. Bbc.com. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c8erp421xj1o