Hai SVB Gengs! Kamu tahu nggak sih, selain kinerja yang baik, kepuasan karyawan juga memiliki peran yang penting bagi organisasi?
Secara umum, kepuasan karyawan dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi dimana karyawan merasa senang dan puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan karyawan ini seringkali dinilai penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan. Karena, kepuasan karyawan dapat secara langsung mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan. Banyak riset, seperti riset oleh Bellet et al. (2019) yang menemukan bahwa karyawan yang merasa puas dan senang dengan pekerjaannya cenderung lebih bersemangat dan produktif dalam bekerja.
Selain mempengaruhi pribadi dan performa karyawan secara individual, kepuasan karyawan secara kolektif dapat memiliki dampak positif bagi citra perusahaan. Hal ini disebabkan karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan memiliki kecenderungan lebih mempromosikan perusahaan dan merekomendasikannya kepada orang lain. Tentunya, perilaku ini dapat sangat membantu perusahaan dalam merekrut karyawan yang lebih berkualitas.
Photo by Windows on Unsplash
Untuk itu, menjaga dan meningkatkan kepuasan karyawan seringkali dijadikan prioritas bagi praktisi Human Resource di perusahaan. Sehingga penting bagi seorang praktisi Human Resource untuk bisa mengenali faktor yang berpengaruh kepada kepuasan karyawan.
Lingkungan kerja yang positif, aman dan nyaman adalah faktor penting dalam kepuasan karyawan. Aspek seperti suasana kerja yang kooperatif, terjalinnya hubungan baik dengan atasan serta rekan kerja, gaya kepemimpinan yang sesuai, manajemen yang terbuka terhadap umpan balik, fasilitas kerja yang memadai, hingga rasa aman dari resiko fisik maupun psikologis dapat menjadi aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap kepuasan karyawan.
Realitanya, individu bekerja untuk mendapat imbalan guna memenuhi kebutuhan harian mereka. Untuk itu, gaji dan tunjangan yang kompetitif adalah merupakan salah satu faktor penting dari kepuasan karyawan. Karyawan yang merasa bahwa mereka dibayar secara adil untuk pekerjaan yang mereka lakukan cenderung ditemukan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka. Selain itu, tunjangan tambahan seperti asuransi kesehatan, cuti tahunan, dan program pensiun juga dapat mempengaruhi kepuasan karyawan.
Kebijakan perusahaan yang adil dan transparan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Kebijakan yang adil, seperti kebijakan promosi, dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang dalam karir mereka dan merasa dihargai oleh perusahaan. Selain itu, kebijakan yang transparan dan mudah dipahami juga dapat meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan
Photo by UX Indonesia on Unsplash
Kepuasan karyawan juga wajib diukur oleh seorang praktisi Human Resource. Pengukuran kepuasan karyawan wajib menggunakan data supaya lebih akurat. Maka dari itu, terdapat beberapa data yang wajib digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan.
eNPS adalah metode pengukuran kepuasan karyawan yang paling umum digunakan. eNPS didasarkan pada pertanyaan sederhana yang mengukur seberapa besar kemungkinan karyawan akan merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja kepada orang lain. Biasanya, dalam metode ini karyawan akan diminta memberikan nilai pada skala 0 hingga 10 untuk menunjukkan seberapa mungkin mereka merekomendasikan perusahaan tersebut kepada orang lain.
Turnover rate adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menghitung persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan kurangnya kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Pada data ini, kamu bisa memperhatikan alasan karyawan yang meninggalkan perusahaan sebagai faktor ketidakpuasan mereka terhadap pekerjaan.
Absenteeism rate adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menghitung persentase karyawan yang tidak hadir kerja dalam periode waktu tertentu. Tingkat absenteeism yang tinggi pada suatu perusahaan menunjukkan kecenderungan karyawan untuk merasa tidak puas terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.
Employee satisfaction survey adalah metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan. Survei ini dapat dilakukan secara reguler untuk memantau tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Survei ini dapat mencakup berbagai aspek kepuasan karyawan, seperti gaji, fasilitas, lingkungan kerja, kebijakan perusahaan, dan peluang pengembangan karir. Melalui survei ini, kamu bisa mendapatkan gambaran yang jelas terkait faktor penentu kepuasan dan/atau ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan.
Tidak hanya ditujukan untuk mengukur kinerja karyawan, laporan performance appraisal dapat pula digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan. Karena di beberapa perusahaan, selain karyawan yang mendapatkan umpan balik tentang kinerja mereka, karyawan juga dapat memberikan umpan balik dan opini mereka tentang perusahaan. Tentunya, data umpan balik dari karyawan ini dapat digunakan untuk menganalisis kepuasan mereka terhadap perusahaan dan apa saja yang perlu diperbaiki kedepannya.
Dengan mengetahui secara tepat faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar kepuasan atau ketidakpuasan yang dialami oleh para karyawan, seorang praktisi Human Resource dapat mengambil strategi yang sesuai untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif. So, gimana nih SVB Gengs? Apakah kamu sudah lebih paham tentang kepuasan karyawan?
Nah, SVB Gengs juga harus tahu nih, bahwa proses pengumpulan, pengolahan, dan pengaplikasian data untuk kepentingan karyawan itu tergabung kedalam area HR Analytics. Oleh karenanya, banyak perusahaan saat ini yang membutuhkan sosok HR yang memiliki kemampuan ini. Kalau kamu masih penasaran tentang pentingnya HR Analytics, boleh cek di artikel Mengenal HR Analytics, Bidangnya Para Peramal ya!
Jadi, kalau kamu tertarik dengan dunia HR khususnya HR Analytics, yuk gabung di SVB Academy! Kak Wahyu, seorang alumni kelas HR Analytics merasa sangat terbantu dengan mengikuti kelas ini. Kenapa? Karena di kelas ini, ia bisa langsung berkonsultasi dengan Global People Analytics Expert dengan pengalaman lebih dari 10 tahun! Jadi Kak Wahyu bisa mendapatkan banyak insight secara praktikal dari Global People Analytics Expert! Kalau kepo dengan profile Global People Analytics Expertnya, bisa cek di Profile Facilitator ya!
Yuk, jangan sampai ketinggalan untuk daftar kelasnya! Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat seluruh program yang ada dan langsung daftar ya. Jadi, see you on class, SVB Gengs!
Referensi
Bellet, C., De Neve, J., & Ward, G. (2019). Does Employee Happiness Have an Impact on Productivity? Social Science Research Network. https://doi.org/10.2139/ssrn.3470734