Hai SVB Gengs! Apakah kamu sudah familiar dengan proses performance management di dunia HR? Proses yang satu ini sangat penting, untuk dijalankan oleh perusahaan atau organisasi. Tapi, masih banyak yang belum mampu menjalankannya dengan baik. Untuk itu, yuk kita belajar tentang performance management!
Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash
Menurut Berkeley People & Culture (2022), performance management merupakan satu proses berkelanjutan untuk membantu karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Selain itu, proses performance management dapat membantu perusahaan untuk menilai kinerja dan produktivitas dari karyawan. Biasanya, proses ini dijalankan melalui komunikasi antara karyawan dengan atasan maupun bawahannya. Proses komunikasi tersebut dapat mencakup pemahaman terkait ekspektasi beban kerja, menetapkan tujuan kerja, memberikan masukan – saran, melakukan analisa hasil kerja dari seseorang, dan yang lainnya sesuai dengan prosedur serta kebutuhan perusahaan.
Kenapa sih, performance management ini penting untuk dilakukan? Nah, coba SVB Gengs sebuah perusahaan tentu terdiri dari banyak orang. Selayaknya individu, karyawan dalam perusahaan pasti memiliki perbedaan yang beragam, bahkan meskipun mereka yang berada pada posisi dan departemen yang sama. Padahal, semua karyawan pasti akan diharapkan bisa mencapai target dan tujuan perusahaan secara bersama – sama. Apabila tidak ada proses sistematis yang bisa membantu para karyawan untuk berkolaborasi dan saling memahami saat bekerja, bisa – bisa tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan nantinya tidak bisa tercapai karena kurangnya pemahaman antar karyawan. Tentunya, tidak ada yang mau hal itu terjadi pada perusahaan mereka, kan? Maka dari itu, idealnya tiap organisasi dan perusahaan mampu melakukan proses performance management dengan baik. Selain itu, berikut ini peran dari performance management bagi organisasi/perusahaan yang menjalankannya :
Nah, penting banget kan SVB Gengs? Jadi, bisa dibilang performance management ini merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dari pengaturan sistem HR. Tapi, kenyataan yang ada tidak seindah yang dibayangkan. Karena, tidak semua organisasi atau perusahaan mampu menjalankan fungsi ini dengan baik. Menurut Jadhav et al., (n.d), beberapa permasalahan yang rentan pada proses performance management di perusahaan – perusahaan adalah ketiadaan tujuan dan proses kerja yang jelas untuk satu posisi, kurangnya alat dan SDM untuk melakukan proses performance management, dan pihak yang melakukan performance management seringkali mengabaikan opini dari karyawan demi menyelesaikan proses ini dengan cepat. Korn Ferry (2022) juga menyebutkan bahwa cara – cara lama untuk melakukan performance management membuat proses ini terasa seperti formalitas alih – alih kebutuhan, baik bagi mereka yang melakukan maupun diatur melalui proses performance management.
Untuk itu, yuk kita ketahui tips yang bisa dilakukan untuk menciptakan sistem performance management yang baik!
Buat tujuan yang jelas dari proses performance management yang dijalankan
Apabila proses ini hanya dilakukan sebagai upaya formalitas, maka pihak – pihak yang terlibat didalamnya bisa jadi tidak berminat atau setengah – setengah saja dalam menjalani prosesnya. Hasilnya bisa menjadi tidak maksimal. Maka dari itu, tujuan dari proses performance management perlu dijelaskan secara menyeluruh dan kedua pihak yang terlibat juga harus memahaminya dengan baik. Sebagai contoh, di sebuah perusahaan A, terdapat satu sistem bulanan yang mewajibkan para atasan untuk menganalisa proses kerja dari bawahannya. Apabila tujuan yang ditekankan oleh perusahaan adalah ‘yang penting atasan sudah melakukannya’ alih – alih ‘atasan perlu melakukannya supaya bisa meningkatkan kinerja dari departemen/posisi tersebut’, tentu hasilnya akan berbeda kan?
Jadikan proses performance management menjadi strategi yang rutin untuk digunakan
Terkadang, pihak – pihak yang berhubungan dalam proses performance management menganggap proses ini merupakan sebuah formalitas berjangka waktu tertentu sesuai dengan aturan yang ada. Padahal, proses performance management kan sebenarnya tidak harus dilakukan hanya sekali atau dua kali dalam setahun. Pengadaannya bisa dilakukan tergantung kebutuhan, seperti apabila ada permasalahan yang terjadi pada suatu divisi atau departemen. Maka dari itu, apabila dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan, bisa jadi pihak – pihak yang terlibat didalamnya bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik karena masalah yang ada bisa diminimalisir berkat melalui komunikasi rutin di performance management.
Miliki sistem pembagian kerja yang terstruktur dan jelas
Karena performance management ditujukan untuk membantu karyawan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, tentu penting bagi perusahaan untuk terlebih dahulu memiliki sistem pembagian kerja yang jelas. Dengan sistem pembagian kerja yang jelas, karyawan akan langsung tahu mana yang menjadi area pekerjaan dan tujuan apa yang harus ia capai sebagai individu. Atasan dan perusahaan pun akan lebih mudah dalam memastikan tindakan apa yang harus dilakukan dalam performance management dan memetakan karyawan yang memerlukan intervensi lebih lanjut.
Kembangkan budaya komunikasi yang transparan dan terbuka akan masukan dari orang lain
Tidak semua orang bisa langsung merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat mereka dan menerima pendapat dari orang lain. Keengganan ini bisa mengganggu proses performance management, terlebih lagi mengingat bahwa komunikasi memiliki peran yang sangat penting disini. Maka dari itu, menciptakan iklim komunikasi yang transparan dan terbuka akan masukan dari orang lain penting untuk dilakukan. Untuk itu, diperlukan kemampuan – kemampuan tertentu bagi mereka yang menjalankan proses performance management, seperti kemampuan mendengarkan aktif, building rapport, memberikan masukan yang konstruktif, dan lain – lain. Selain itu, diperlukan sistem reward and recognition khusus dalam sistem performance management agar prosesnya bisa lebih menyenangkan dan memotivasi individu untuk mau berkomunikasi dalam proses performance management.
Gimana nih SVB Gengs, udah lebih paham kan tentang performance management dan tips yang bisa digunakan untuk mendukung prosesnya? Atau masih banyak nih yang pengen kamu lihat dibahas di artikel SVB Academy tentang performance management?
Sambil nunggu artikel selanjutnya tayang, buat kamu yang masih penasaran tentang performance management dan Human Resource Business Partner, yuk join di SVB Academy! SVB Academy merupakan program kelas inisiatif dari Stevland Bridge Consultant untuk membantu siapa saja belajar tentang dunia HR. Kamu bisa belajar HR secara keseluruhan melalui program HR Fundamental. Tapi, kalau kamu memang hanya tertarik di bidang Human Resource Business Partner, kamu bisa ambil paket kelas Human Resource Business Partner seharga Rp 375.000 untuk pembelajaran langsung dari ahlinya, baik secara teori maupun praktek! Oiya, kalau kamu pakai kode voucher ‘belajarhrbp’, kamu bisa dapatkan diskon 10% tambahan yaa, SVB Gengs😊
Yuk, kami tunggu pesan dari kalian di @svb.academy atau Whatsapp di +62877-3420-8830. Atau, kamu langsung klik bit.ly/SVBHRBP untuk lihat dan daftar kelasnya ya. See you on class, SVB Gengs!
Reference
Berkeley People & Culture. (2022). Performance Management: Concepts & Definitions | People & Culture. HR Berkeley Edu. https://hr.berkeley.edu/hr-network/central-guide-managing-hr/managing-hr/managing-successfully/performance-management/concepts
Jadhav, D., Sudeshna RoyMarketing, SuperBeings, Sudeshna RoyMarketing, SuperBeings, & Sudeshna RoyMarketing, SuperBeings. (n.d.). 11 performance management problems in fast-growing companies. Super Beings. https://www.superbeings.ai/blog/performance-management-problems
Korn Ferry. (2022, February 9). Create a performance driving environment. https://www.kornferry.com/insights/featured-topics/workforce-management/create-performance-driving-environment