4 Tips Jago Influencing Buat HR!

Hai SVB Gengs! Apa kamu tahu bahwa seorang HR itu juga harus punya kemampuan untuk mempengaruhi orang lain? Kemampuan yang satu ini penting banget lho, karena dengan influence skill yang baik, seorang HR bisa dapat mempengaruhi lebih banyak pihak supaya mengerti dan mendukung program – program yang direncanakan oleh tim HR di suatu perusahaan atau organisasi. Menarik yaa?

Sayangnya, tidak semua orang akan secara alamiah memiliki kemampuan influence ini dengan baik. Kadang, suka bingung nggak sih, harus mulai dari mana untuk bisa meyakinkan orang lain terhadap apa yang ingin kita capai? Nah, berikut ini kami rangkumkan 4 tips untuk melakukan influence dan memenangkan hati orang lain yang bisa kamu terapkan dalam pekerjaanmu sebagai seorang HR!

Photo by Amy Hirschi on Unsplash

Kenali diri

Sebelum mempengaruhi orang lain, tentu kita harus bisa mengenali diri kita sendiri. Memahami aspek seperti hal atau nilai apa yang biasa kita anggap penting, kelebihan dan kekurangan kita, hingga bagaimana respon yang biasa muncul apabila menghadapi orang lain yang pandangannya bersebrangan dengan kita dapat membantu dalam proses kita mempengaruhi orang lain. Karena, pemahaman terhadap diri berperan penting terhadap kontrol yang kita miliki terhadap diri kita sendiri.

Sebagai contoh, apabila kita merupakan seseorang yang mudah kesal apabila berargumen dengan pihak yang memiliki opini berbeda dengan kita, maka kita bisa belajar untuk lebih mengatur emosi dan bernegoisasi dengan kepala dingin apabila bertemu dengan orang lain yang opininya berbeda dengan kita.

Kenali lawan bicara dan sistem yang ada

Selain mengenali diri sendiri, mengenali lawan bicara dan sistem yang ada di perusahaan atau organisasi juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Karena, dengan kita memiliki insight terkait motivasi dan kebutuhan lawan bicara, akan lebih mudah untuk menghubungkan kepentingan – kepentingan yang ada menjadi tujuan bersama.

Untuk mempermudah pemahaman SVB Gengs, mari kita gunakan contoh. Pada agenda planning tahunan perusahaan A, tim HR ingin mendapatkan jumlah anggaran yang lebih banyak untuk keperluan pelatihan pengembangan karyawan. Tetapi, tim Produksi juga ingin mendapatkan anggaran yang lebih banyak untuk peningkatan kualitas barang yang diproduksi. Setelah berdiskusi, selain dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku, ternyata kemampuan para karyawan produksi juga berperan penting dalam menunjang kualitas barang produksi. Untuk itu, program pelatihan pengembangan karyawan bisa menjadi hal yang turut menunjang kualitas produksi. Dengan adanya catatan ini, pada akhirnya tim HR bisa mendapatkan anggaran lebih untuk keperluan program pelatihan ini.

Dalam contoh tersebut, coba deh bayangkan. Apabila tim HR tidak memahami bagaimana kondisi dan kebutuhan dari tim lain. Pasti, akan rawan terjadi perdebatan karena tim lain dianggap kontra kan? Padahal, sebenarnya program kerja HR ini bisa jadi bermanfaat bagi tim lain apabila dipahami kebutuhannya. Oleh karena itu, pemahaman terkait tindakan dan motivasi lawan bicara merupakan hal yang krusial dalam menguasai influencing skill. Memahami sistem yang ada seperti bagaimana program kerja antar departemen saling berhubungan, hierarki pembuat keputusan hingga bagaimana proses bisnis yang ada juga penting dalam influencing skill.

Photo by Cytonn Photography on Unsplash

Bangun kepercayaan orang lain terhadap diri kita

Kepercayaan orang lain merupakan aspek yang penting dalam influencing skill seseorang. Karena, seseorang yang dipercaya akan lebih mudah dalam memenangkan hati orang lain. Hmm, bagaimana ya caranya membangun kepercayaan orang lain?

Menurut David Maister, terdapat beberapa aspek yang penting dalam membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kita, yaitu :

• • Credibility: bagaimana kita menampilkan diri sebagai sosok yang bisa dipercaya pada suatu bidang pekerjaan. Kredibilitas ini dibangun dengan cara menampakkan pengetahuan, kemampuan (skill), hingga data – data yang relevan dengan bidang kerja tersebut. Sebagai contoh, jika kamu ingin menjadi seorang HR yang kredibel, maka kamu harus bisa menampilkan hal – hal seperti pengetahuan yang baik terhadap area – area HR, kemampuan sosial hingga manajemen data yang baik, dan lain – lain.
  • Reliability: bagaimana kita menampilkan diri sebagai sosok yang dapat diandalkan dari waktu ke waktu. Aspek ini juga memiliki artian bahwa yang kita katakan dan kita lakukan sejalan dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, seseorang memberikan tugas untuk kamu kerjakan, dan kamu mengatakan bahwa kamu sanggup untuk mengerjakannya dalam satu minggu. Ternyata, kamu berhasil menyelesaikan tugas tersebut dan lain – lainnya sesuai apa yang dijanjikan.
  • Intimacy: bagaimana kita menampilkan diri kita sebagai sosok yang membuat orang lain merasa aman dan nyaman untuk berbagi dengan kita. Sikap terbuka, kemampuan mendengarkan aktif, dan integritas dalam menjaga data pribadi orang lain merupakan beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam aspek ini.

Untuk mewujudkan tiga aspek tersebut, diperlukan pola pikir other orientation, atau bagaimana diri kita sebagai pribadi merupakan sosok yang berorientasi terhadap tujuan kelompok dan kebaikan bersama. Tanpa adanya pola pikir ini, tentu kita akan malas untuk menjadi sosok yang bisa dipercaya, diandalkan, dan dapat memberikan rasa aman. Karena tiga aspek tersebut membutuhkan waktu dan usaha khusus untuk didapatkan.

Berkomunikasi dengan bijak

Dalam proses mempengaruhi orang lain demi mencapai tujuan bersama yang diinginkan, terkadang kita akan bertemu dengan pihak – pihak lain yang memiliki kepentingan berbeda dari kita. Sebagai contoh, tim HR ingin mendapatkan jumlah anggaran yang lebih banyak untuk keperluan pelatihan pengembangan karyawan. Tetapi, tim Marketing juga ingin mendapatkan anggaran yang lebih banyak untuk keperluan pemasaran produk. Dengan terbatasnya anggaran, tentu kedua pihak ini bisa menjadi pihak kontra untuk satu sama lain kan?

Nah, pada proses influencing ini, jangan sampai kita sebagai seorang HR mengkomunikasikan tujuan kita dengan cara yang tidak baik, seperti merendahkan tim lain atau memaksakan kehendak pribadi. Karena, cara yang tidak baik akan menghasilkan dampak yang tidak baik pula, seperti memburuknya hubungan antar tim dan ditolaknya pengajuan proposal dari kita. Oleh karena itu, baiknya proses komunikasi yang ada dalam proses influencing didasarkan pada data yang transparan dan disertai dengan kemampuan mendengarkan aktif serta berempati dengan pihak lain.

Gimana, setelah baca tips – tips diatas, apakah menurutmu kamu sudah bisa melakukannya? Oiya, tidak hanya dalam pekerjaan sebagai HR, kamu juga bisa menerapkan 5 tips ini dalam kehidupan pribadi kamu lho!

Nah, buat kamu yang masih merasa belum mampu melakukan influencing skill dengan baik, tenang, ada SVB Academy! SVB Academy merupakan program kelas inisiatif dari Stevland Bridge Consultant untuk membantu siapa saja belajar tentang dunia HR. Di SVB Academy, sekarang ada kelas soft-skill yang khusus membahas Influencing for HR Professional lho. Dari apa itu influencing di dunia HR sampai bagaimana cara melakukannya, kamu bisa belajar banyak dari ahlinya di kelas ini. Pas banget sekarang lagi ada promo diskon Rp69.000 dari Rp.109.000, cuma untuk 2 orang lho! sekarang lagi ada promo lho, yaitu dari Rp109.000 jadi Rp59.000 aja.

Tunggu apalagi? Yuk, kami tunggu pesan dari kalian di @svb.academy atau Whatsapp di +62877-3420-8830. Atau, kamu langsung klik https://svbacademy.com/ untuk lihat seluruh program yang ada dan langsung daftar ya. Jadi, See you on class, SVB Gengs!