Hai SVB Gengs! Apakah kalian tahu, bahwa Indonesia sedang mengalami krisis PHK massal? Pasalnya, sejak awal tahun 2022 hingga kini, telah tercatat bahwa sudah lebih dari 20 perusahaan, terutama di bidang teknologi dan startup melakukan PHK massal. Perusahaan kenamaan seperti Shopee, PT GoTo Gojek Tokopedia, Zenius, LinkAja, SiCepat, Xendit, Ajaib, dan yang lainnya pun tidak terhindar dari badai ini. Kondisi ini tentu meresahkan ya. Karena, siapa sih yang mau kehilangan pekerjaannya karena PHK massal seperti ini?
Selain ikut prihatin, mungkin SVB Gengs jadi ikut bertanya – tanya ya. Kenapa sih, harus PHK? Apakah tidak ada solusi yang lain? Kemudian, ada perusahaan yang melakukan beberapa kali PHK dalam kurun waktu yang sangat singkat. Kenapa ya hal tersebut terjadi? Apakah memang sudah menjadi kecenderungan perusahaan masa kini untuk mempekerjakan ‘terlalu’ banyak talent di awal, dan ujung – ujungnya melakukan PHK?
Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, kita perlu memahami terlebih dahulu ya SVB Gengs, bahwa setiap perusahaan pasti memiliki strategi dan kebijakannya masing – masing dalam menjalankan proses HR. Tiap keputusan yang diambil, termasuk PHK, pasti sudah dipertimbangkan dengan baik dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, guna meminimalisir dampak negatif baik bagi perusahaan dan karyawan yang terlibat.
Kemudian, tidak hanya bagi karyawan, PHK itu juga merupakan sebuah proses yang sangat merugikan lho, bagi perusahaan. Karena, PHK dapat menyebabkan :
Photo by Mathieu Stern on Unsplash
Beban finansial baru bagi perusahaan.
Berdasarkan aturan yang ada, perusahaan akan diwajibkan untuk membayarkan uang pesangon bagi karyawan yang terkena PHK. Uang pesangon merupakan sejumlah dana yang akan diberikan kepada karyawan, karena berakhirnya masa kerja atau karena adanya PHK. Ketentuannya telah diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja. Tetulis didalamnya bahwa urusan PHK diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021.
Selain itu, apabila kondisi ekonomi dan bisnis perusahaan sudah pulih, tentu suatu perusahaan akan kembali membutuhkan karyawan baru untuk meningkatkan produktivitas. Proses untuk merekrut, melatih, hingga mendapatkan karyawan dengan performa yang baik itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit lho SVB Gengs!
Citra perusahaan yang negatif
Kasus negatif seperti PHK massal tentu akan sangat berpengaruh pada citra perusahaan. Citra perusahaan merupakan gambaran yang dimiliki oleh masyarakat atau khalayak umum terkait kualitas dari suatu perusahaan. Pada umumnya, sebuah perusahaan yang mengatur bagaimana penampilannya di mata publik guna menunjukkan citra perusahaan yang positif. Karena, citra perusahaan yang positif akan berpengaruh terhadap banyak hal, salah satunya adalah proses rekrutmen. Maksudnya gimana tuh?
Sebagai contoh, seorang fresh graduate bernama Andi sekarang sedang mencari pekerjaan. Kemudian, kalian melihat lowongan yang terbuka di perusahaan A. Namun, sebelumnya perusahaan A terdengar sering melakukan PHK. Kalau SVB Gengs jadi Andi, apakah SVB Gengs akan tetap lanjut mendaftar di perusahaan tersebut? Entah sedikit atau banyak, kasus negatif seperti PHK tentunya dapat menimbulkan persepsi negatif dan keraguan dalam pihak pelamar. Dalam jangka panjang, tentu ini dapat berpengaruh pada proses rekrutmen dan produktivitas perusahaan kedepannya.
Dampak negatif lainnya
Photo by AbsolutVision on Unsplash
Lalu, untuk menjawab pertanyaan terkait perusahaan yang kebanyakan talent, idealnya dalam sebuah proses rekrutmen, jumlah kandidat yang diterima untuk bekerja pastilah sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Asumsi bahwa perusahaan mempekerjakan terlalu banyak talent di awal ini juga terkesan tidak masuk akal ya SVB Gengs. Karena, mencari dan menemukan talent yang sesuai itu pun merupakan sebuah proses yang sulit lho, bagi HR dan perusahaan. Untuk apa perusahaan dengan ‘sengaja’ merekrut talent hanya untuk ‘dilepaskan’ seperti itu? Jadi, ingat ya SVB Gengs, PHK itu tidak akan diambil apabila tidak sangat terpaksa.
Nah, gimana nih SVB Gengs? Setelah membaca artikel ini, bagaimana pandanganmu terkait gelombang PHK massal yang sedang melanda banyak perusahaan terkenal di Indonesia? Atau, malah jadi tambah bingung nih sama dunia HR?
Kalau kamu masih bingung terkait seluk beluk dunia HR, kamu bisa belajar di SVB Academy ya! SVB Academy merupakan program kelas inisiatif dari Stevland Bridge Consultant untuk membantu siapa saja belajar tentang dunia HR melalui program HR Fundamental Class. Tenang, kelasnya nggak bakal bosenin kok, soalnya SVB Academy itu nggak cuma teori aja ya isi kelasnya, tapi juga ada prakteknya melalui case study!
Yuk, kami tunggu kalian di SVB Academy ya! Kalau ada hal yang ingin ditanyakan, kalian bisa kontak kami Instagram @svb.academy atau Whatsapp di +62877-3420-8830. Kunjungi juga website kami di https://svbacademy.com/ ya. See you on class, SVB Gengs!