Hai SVB Gengs! Kamu pasti udah tahu kan, bahwa selain untuk merekrut , salah satu tugas besar HR adalah untuk mengelola karyawan yang dimiliki sehingga mereka bisa memiliki kinerja yang terbaik demi menunjang produktivitas perusahaan. Untuk itu, HR akan menerapkan berbagai jenis strategi, salah satunya adalah memberikan kegiatan pelatihan dan pengembangan SDM bagi karyawan. Secara definisi, kegiatan pelatihan dan pengembangan merujuk pada upaya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks.
Photo by Jason Goodman on Unsplash
Dengan tujuan tersebut, menurut Bersin and Associate (2008) pada McKinsey, banyak perusahaan – perusahaan di seluruh dunia yang mengalokasikan anggaran lebih untuk memberikan karyawan mereka program pelatihan serta pengembangan terbaik pada topik – topik seperti komunikasi, teknik sales, performance management, dan lain – lain. Sayangnya, tidak semua program pelatihan dan pengembangan pada perusahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas karyawan.
Selain itu, ternyata tidak semua karyawan dapat mengikuti program pelatihan – pengembangan yang ada dengan baik lho. Perasaan malas dan enggan ikut ternyata sering menghantui karyawan dalam mengikuti aktivitas pelatihan dan pengembangan, yang berakibat pada tidak efektifnya program yang dilaksanakan. Hmm, kira – kira kenapa karyawan merasa begitu ya? Yuk kita pelajari alasan – alasannya!
Banyak perusahaan yang menjadikan program pelatihan dan pengembangan mereka sebagai kegiatan standar tahunan yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Biasanya, topik dari program pelatihan dan pengembangan sudah ditentukan sebelumnya. Padahal, bisa jadi ada kebutuhan pembelajaran yang baru muncul di kemudian hari, dan tidak semua topik yang ditawarkan sesuai dengan permasalahan kinerja yang dihadapi oleh karyawan. Karena program yang mereka ikuti ternyata tidak dapat membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan, dan karyawan jadi malas untuk terlibat kembali dalam aktivitas pelatihan – pengembangan yang ditawarkan.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil laporan kinerja, secara soft skill, Abi merupakan seorang karyawan yang memiliki permasalahan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja. Namun pelatihan yang tersedia untuk diikuti hanya pelatihan untuk public speaking. Tentunya, tujuan dari sesi ini tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang Abi alami.
Selain itu, banyak perusahaan yang tidak melakukan monitoring terhadap kinerja karyawan setelah mengikuti program pelathan dan pengembangan. Sehingga, tidak dapat diketahui secara jelas apakah program yang dilaksanakan memiliki dampak positif dan perlu diberikan lagi dalam format yang sama pada waktu berikutnya.
Kinerja buruk dari seorang karyawan sering diasumsikan sebagai kegagalan dalam mempelajari apa yang harus dilakukan dalam bekerja. Untuk itu, banyak perusahaan yang mengirim karyawan dengan kinerja yang buruk untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan tertentu.
Tanpa adanya komunikasi yang baik, tindakan semacam ini dapat membuat karyawan memandang program pelatihan dan pengembangan sebagai ‘hukuman’. Sehingga, akan terbentuk persepsi umum diantara karyawan bahwa kegiatan pelatihan dan pengembangan itu tidak menyenangkan dan memalukan.
Selain itu, perlu diketahui bahwa ada banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Mulai dari lingkungan kerja, kurangnya insentif yang diberikan, hingga motivasi individual seorang karyawan dapat berpengaruh terhadap kinerja. Tentunya, kegiatan pelatihan dan pengembangan tidak dapat dijadikan solusi untuk seluruh faktor penyebab itu.
Berkaitan dengan poin sebelumnya, program pelatihan dan pengembangan sering dijadikan solusi untuk seluruh permasalahan karyawan. Kinerja buruk? Training. Stress bekerja? Training. Bertengkar dengan rekan kerja? Training. Padahal, bisa jadi intervensi yang dibutuhkan adalah kegiatan lain seperti diskusi one-on-one, mentoring, fasilitasi konseling, dan lain – lain.
Dihadapkan pada kondisi seperti ini, maka wajar apabila karyawan merasa bahwa kegiatan pelatihan dan pengembangan merupakan hal yang repetitif dan tidak berguna dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Tindakan tersebut juga merugikan bagi perusahaan karena masalah yang berkepanjangan dapat menurunkan produktivitas, dan alokasi dana yang diberikan untuk program pelatihan – pengembangan tidak dimanfaatkan secara efektif.
Gimana SVB Gengs, sekarang, kamu sudah lebih paham kan tentang tantangan yang akan dihadapi seorang HR dalam menyusun program pelatihan dan pengembangan? Jadi, jangan sampai seorang HR membuat program yang terasa seperti hukuman dan membosankan ya. Jangan lupa cek artikel menarik lainnya terkait Training Need Analysis, Kunci Training yang Berhasil dan Metode Training.
Nah, untuk para calon HR ataupun praktisi HR yang ingin memiliki posisi di bidang Learning & Development terkait pembuatan training, yuk gabung di kelas HR Fundamental Package sekarang! Gak cuma belajar mengenai trainig, kamu juga bisa belajar Talent Acquisitions, Compensation & Benefit, Industrial Relations, hingga HR Business Partner. Lengkap banget kan, 1 kelas bisa belajar semua area HR! Kepo sama materi detail, metode belajar, dan manfaatnya apa aja? Yuk, cek di website kami sekarang!
Sebagai informasi, Kak Fibi seorang alumni kelas ini yang awalnya job seeker, saat ini sudah berhasil menjadi Human Resource Generalist di Wings Group Indonesia! Setelah belajar di Kelas HR Fundamental Package, dia merasa paham semua area HR secara teori dan praktik, apalagi ada sesi konsultasi dengan HR Expert. Jadi ketika tidak mengerti, bisa langsung bertanya! Ditambah para HR Expertnya memang sudah berpengalaman di bidang HR lebih dari 5 tahun! Penasaran dengan profile para HR Expertnya? Yuk, cek di Profile Professional Facilitator ya!
Mau merasakan seperti Kak Fibi dan segera mendapatkan pekerjaan HR? Segera daftar di kelas HR Fundamental Package sekarang! Jangan sampai kehabisan diskon dari Rp1.125.000 menjadi Rp499.000! Sisa 1 kuota lagi nih diskonnya gengs!
Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat seluruh program yang ada dan langsung daftar ya. Jadi, see you on class, SVB Gengs!
Referensi :
Getting more from your training programs. (2010, October 1). McKinsey & Company. https://www.mckinsey.com/capabilities/people-and-organizational-performance/our-insights/getting-more-from-your-training-programs#/