Hai SVB Gengs! Kalian setuju nggak sih dengan ungkapan what does not kill you makes you stronger? Ungkapan satu ini kayanya relate banget ya dengan dunia kerja. Karena, saat bekerja pasti akan selalu ada tekanan dan stress yang menyertai. Meski tidak menyenangkan, tekanan dan stress itu adalah satu hal yang bisa membantu kita untuk belajar dan berkembang dalam karir kita, lho!
Photo by ahmad gunnaivi on Unsplash
Tapi, jangan salah ya! Meski dua hal ini penting bagi pertumbuhan personal, tekanan dan stress berlebih yang dialami oleh individu di suatu tempat kerja bukanlah sesuatu yang bisa dianggap wajar apabila berlangsung berkepanjangan atau mempengaruhi kesehatan personal. Karena, memang nyatanya ada tempat kerja yang cenderung toxic dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan apabila kita terus – menerus berada di sana. Yuk, kita pelajari bersama apa itu tempat kerja yang toxic!
Dilansir dari Healthline (2023), tempat kerja yang toxic (toxic workplace) adalah tempat kerja yang membuat individu merasa stress dan tidak aman secara psikologis. Perasaan tidak aman tersebut dapat muncul karena biasanya, pada tempat kerja yang toxic, akan ada individu – individu yang memiliki perilaku narsistik, suka dengan sengaja menyinggung orang lain, melakukan bullying, mengucilkan individu yang tidak disukai/dianggap lemah, hingga mengancam rekan kerja (Rasool et al., 2021). Dari ciri – ciri tersebut, tentu SVB Gengs jadi bisa kebayang ya, bahwa bekerja di tempat kerja yang toxic itu pasti rasanya nggak nyaman!
Apalagi sebagai orang dewasa, banyak dari porsi kehidupan kita yang akan dihabiskan di tempat kerja. Oleh karena itu, apabila kita terus bekerja di lingkungan yang seperti itu, kesehatan mental dan fisik kita bisa terganggu, lho! Banyak penelitian yang sudah membuktikan hal ini, seperti penelitian oleh Rasool et al. (2021) yang menyebutkan bahwa tempat kerja yang toxic dapat menyebabkan karyawan merasa stress, burnout, dan cemas secara berlebihan. Kondisi ini ternyata juga ditemukan mempengaruhi kinerja dan kualitas kerja dari para karyawan tersebut.
Selain memiliki dampak buruk pada karyawan, kondisi toxic dari satu perusahaan ternyata dapat memiliki dampak yang buruk juga kepada perusahaan itu sendiri. Karena, berdasarkan riset dari MIT Sloan Management Review (2022), ditemukan bahwa dibandingkan dengan kompensasi yang rendah, tempat kerja yang toxic 10x lebih besar pengaruhnya terhadap alasan mengapa karyawan berhenti kerja.
Apabila kamu adalah seorang HR di perusahaan, pasti kamu merasa sangat resah ya, apabila melihat beberapa karyawan yang membuat lingkungan pekerjaan menjadi toxic. Apalagi, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola karyawan, peranmu akan sangat diperlukan dalam mengelola hubungan antara karyawan dan perusahaan supaya tidak toxic lagi.
Untuk menangani situasi pelik karena lingkungan toxic tersebut, satu strategi yang bisa HR terapkan adalah menggunakan influencing skill. Influencing skill merupakan kemampuan seseorang untuk membentuk dan mempengaruhi pendapat orang lain demi kepentingan bersama. Kamu bisa cari tahu lebih banyak tentang influencing skill disini ya!
Photo by Brooke Cagle on Unsplash
Dampak positif Influencing Skill untuk HR di lingkungan toxic:
Sebagai HR, kamu akan bertugas untuk mengumpulkan data, dan informasi yang dapat mendukung argumen kamu tentang dampak negatif dari lingkungan kerja yang toxic. Dengan menggunakan kemampuan pengaruh yang baik, kamu dapat membuat pihak manajemen dan pemimpin departemen untuk lebih memahami urgensi dan percaya bahwa ini adalah masalah yang penting untuk segera ditangani.
Dengan influencing skill yang baik, kamu dapat mendorong manajemen untuk segera merancang dan mengimplementasikan kebijakan/prosedur yang menjamin lingkungan kerja yang sehat dan aman. Beberapa jenis kebijakan yang berkaitan dengan toxic workplace adalah kebijakan anti-pelecehan atau bullying, mekanisme penyelesaian konflik antar karyawan, dan program kesejahteraan karyawan.
Jadi, jangan berpikir kalau HR ga perlu punya influencing skill ya gengs! Nah, kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang influencing skill, kamu bisa daftar di kelas Influencing Skill for HR Professional! Di kelas ini, kamu bisa belajar cara meningkatkan hingga menerapkan influencing skill, disertai dengan membangun hubungan emosional dengan orang lain. Disamping itu, kamu bakal diajarin langsung sama HR Expert yang udah memiliki pengalaman > 10 tahun loh! Jadi, gak diragukan lagi kemampuannya!
Mau lebih hemat? Yuk, daftar di Bundling Package Mini Course HR sekarang! Emang, Mini Course HR mempelajari apa aja sih? Di Mini Course HR kamu akan belajar mulai dari Is HR The Right Career for You, Microsoft Excel for HR Beginners, Influencing Skill for HR Professionals, dan CV & Interview for HR Candidate. Gimana, lengkap banget, kan? Untuk bundling package ini biaya investasinya hanya Rp229.000 loh! Kalau kamu ambil kelas satuan, biaya investasinya menjadi Rp436.000. Mahal banget kan? Yuk, langsung cus daftar Bundling Package Mini Course HR sekarang! Kuota terbatas, tersisa 2 kuota lagi!
Kami tunggu pesan dari kalian di Instagram SVB Academy, Whatsapp SVB Academy, atau langsung klik Website SVB Academy untuk lihat semua program yang ada. Yuk, daftar sekarang! See you on the class, SVB Gengs!
Referensi :
Pedersen, T. (2023, January 3). How to deal with a toxic work environment. Healthline. https://www.healthline.com/health/toxic-work-environment#signs
Rasool, S. F., Wang, M., Tang, M., Saeed, A., & Iqbal, J. (2021). How toxic workplace environment effects the employee engagement: the mediating role of organizational support and employee wellbeing. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(5), 2294. https://doi.org/10.3390/ijerph18052294
Sull, D. (2022, January 11). Toxic culture is driving the great resignation. MIT Sloan Management Review. https://sloanreview.mit.edu/article/toxic-culture-is-driving-the-great-resignation/