Hai SVB Gengs! Hayoo, siapa disini yang history Google-nya penuh dengan berbagai keyword saat sedang stalking satu perusahaan? Langsung auto follow – follow media sosial dari banyak perusahaan pas proses melamar kerja? Atau, udah tau nih, perusahaan mana yang jadi incaran? Spill dong, buat kamu yang udah punya kriteria ideal!
Kalau kamu relate dengan pernyataan – pernyataan barusan, bagus dong! Artinya, kamu serius dalam mendalami proses pendaftaran kerja. Karena, mencari tahu seluk – beluk tentang perusahaan itu merupakan hal yang harus kita lakukan guna mengetahui perkiraan kecocokan kita dengan perusahaan tersebut. Buat yang ingin tahu tentang apa lagi yang harus diperhatikan dari perusahaan dalam melamar pekerjaan, boleh juga mampir ke artikel kita.
Photo by bruce mars on Unsplash
Nah, SVB Gengs tentu paham, bahwa terdapat banyak proses yang dilakukan oleh pelamar kerja sebelum melamar ke suatu pekerjaan. Salah satunya adalah mempelajari perusahaan dimana mereka ingin bekerja. Untuk itu, pasti akan ada banyak sumber yang bisa diakses oleh individu. Tak jarang, masyarakat sekitar pun turut memiliki opini kolektif terhadap suatu perusahaan. Semua sumber informasi ini nantinya akn berpengaruh dalam membentuk citra perusahaan di mata individu.
Maka dari itu, bagaimana perusahaan ditampilkan sebagai pemberi pekerjaan yang baik merupakan hal yang penting untuk diatur. Karena, apa yang dipikirkan pelamar kerja terkait gambaran perusahaan dan darimana sumber informasi tersebut akan sangat mempengaruhi keputusan pelamar tersebut. Pastinya, tidak ada orang yang ingin mendaftar ke perusahaan yang kurang baik menurut mereka kan?
Biasanya, perusahaan akan menggunakan istilah Employer Branding untuk mendefinisikan proses ini. Employer Branding merupakan sebuah proses dalam mengelola citra perusahaan dan meyakinkan para pelamar kerja bahwa perusahaan ini merupakan tempat yang baik untuk bekerja. Maka dari itu, nantinya employer branding akan sangat berkaitan dengan apa yang individu pikirkan terhadap suatu perusahaan, baik individu tersebut merupakan seorang pelamar kerja atau pun karyawan di perusahaan tersebut.
Photo by Alesia Kazantceva on Unsplash
Dalam proses pengelolaan citra perusahaan, employer branding akan berfokus pada bagaimana lingkungan kerja perusahaan ditampilkan kepada masyarakat umum. Hal – hal seperti logo dan slogan yang menarik (eye-catching), fasilitas kantor yang memadai, interaksi yang ada di media sosial perusahaan, ulasan positif yang diberikan orang lain hingga bagaimana cara perusahaan tersebut menangani konflik hukum yang pernah terjadi dapat menjadi hal yang dipertimbangkan oleh individu sebagai penanda lingkungan kerja yang baik. Untuk itu, perusahaan yang baik akan memiliki strategi khusus dalam mengatur bagaimana penampilannya di mata publik guna menunjukkan citra perusahaan yang positif.
Selain itu, dalam konteks employer branding, hal yang sama pentingnya dan pasti diperhatikan oleh pelamar kerja adalah Employee Value Proposition (EVP). EVP merupakan sebuah nilai unggul dari sebuah perusahaan yang ditawarkan kepada para pelamar kerja dan tidak bisa didapatkan dari perusahaan yang lainnya. Maka dari itu, EVP bisa menjadi satu hal yang menarik bagi karyawan.
Terdapat beberapa hal yang bisa mempengaruhi EVP, yaitu kompensasi, tunjangan, kesempatan karir, budaya kerja, dan lingkungan kerja yang nantinya menjadi hak karyawan apabila diterima di perusahaan tersebut. Tiap perusahaan pasti memiliki caranya sendiri untuk mengelola hal – hal tersebut, dan bagaimana mereka menampilkannya merupakan hal yang akan mempengaruhi citra perusahaan di mata publik.
Maka dari itu, pengelolaan hak karyawan yang dilakukan oleh perusahaan memiliki peran langsung dalam pembentukan citra perusahaan di mata publik. Perusahaan yang mampu memberikan kompensasi sesuai dengan yang dijanjikan, memiliki jenjang karir yang baik, hingga lingkungan kerja yang positif tentu memiliki citra lebih baik dibandingkan yang tidak. Jangan sampai deh, hak dari karyawan tidak dipenuhi. Salah – salah, bisa terjadi masalah antara perusahaan dan karyawan, terus hubungan industrialnya tidak harmonis lagi deh. Jangan sampai begini ya. Karena, apabila sudah sampai di tahap dimana hubungannya tidak harmonis, konflik hubungan industrial yang terjadi bisa mempengaruhi employer branding perusahaan juga lho!
Buat kamu yang ingin tahu tentang dunia HR, cara mengelola karyawan dan menjalin hubungan industrial yang baik dengan karyawan, yuk join di SVB Academy! SVB Academy merupakan program kelas inisiatif dari Stevland Bridge Consultant untuk membantu siapa saja belajar tentang dunia HR. Kamu bisa belajar HR secara keseluruhan melalui program HR Fundamental yaa. Tapi, kalau kamu memang hanya tertarik di bidang tertentu seperti Talent Acquisition dan Industrial Relation, kamu bisa ambil paket kelas mulai seharga Rp 150.000 untuk pembelajaran langsung dari ahlinya, baik secara teori maupun praktek! Oiya, kalau kamu pakai kode voucher ‘belajarir’ , kamu bisa dapatkan diskon 10% tambahan di kelas tersebut yaa, SVB Gengs.
Yuk, kami tunggu pesan dari kalian di @svb.academy atau Whatsapp di +62877-3420-8830. Atau, kamu langsung klik bit.ly/SVBIndustrialRelations untuk lihat dan daftar kelasnya ya. See you on class, SVB Gengs!